Dalam pelaksanaannya, Jami'ah Al-Inaaroh terfokus untuk Mengusung takhassus kitab kuning berjenjang dengan konsentrasi ilmu alat dan fiqih seperti jurumiyyah dan shorof alinaaroh, alfiyyah ibnu malik, mabadi’ul fiqh, safinatun najah, taqrib, fathul qarib dan fathul mu’in. Semua itu dikemas dengan sebuah konsep pembelajaran yang inovatif dan mengacu pada sebuah hasil yang tentunya dapat diimplementasikan sebagai pondasi kuat seorang Santri.
Konsep Jami'ah Al-Inaaroh ini juga menitikberatkan pada satu rancangan matang yang pastinya diperuntukkan kepada kepentingan Santriwan dan santriwatinya. Dengan sebuah keniscayaan berjenjang 6 tahun , yaitu pendidikan pesantren berbasis tafaqquh fiddin dan pendidikan formal berbasis akademik, akan menambah kematangan dalam hal sisi religi, budi pekerti dan yang pasti dari segi akademis guna mencetak insan-insan berdaya intelektual tinggi dan berkepribadian Akhlakul karimah.
Serupa dengan Slogan dari Al-Inaaroh sendiri yaitu "cerdas, moderat berakhlakul karimah" Yang menjunjung tinggi prinsip dalam mencetak generasi hubbul ilmi, Al-Inaaroh terus bersinergi dalam inovasi guna mencapai tujuan yang mengantarkan lulusan-lulusannya menjadi generasi yang mampu memberi kontribusi untuk masyarakat luas.
Jami'ah Al-Inaaroh sendiri bisa dikatakan sebagai sebuah konsep matang dan terobosan dalam mempersiapkan generasi masa depan yang Cerdas, Moderat dan Berakhlakul Karimah yang mana merelevankan dengan sebuah pepatah terkenal bahwa Santri merupakan Penyangga Peradaban.
Tags
berita