Nama lengkapnya Ehsan Hidayat. Ia merupakan pria kelahiran Pekalongan, 28 Oktober 1994. Sejak kecil, ia sudah menyukai bidang ilmu matematika.
Jejak pendidikannya dimulai di SD N 02 Sidomulyo, Kesesi. Yakni sebuah desa kecil yang ada di bagian Pekalongan bagian barat (berbatasan dengan Pemalang). Selesai dari SD, Ia kemudian melanjutkan di MTs N Kesesi yang harus ditempuh sekitar 7 menit. Di sana, bakat matematikanya mulai terlihat. Beberapa kali, Ia menyabet nilai tertinggi di angkatannya. Alhasil, buku LKS yang harusnya dibayar, maka ia digratiskan oleh guru mata pelajarannya.
Setelah lulus tahun 2010, Ia melanjutkan ke MA Salafiyah Simbang Kulon, Pekalongan. Mengambil jurusan keagamaan atau yang dikenal dengan jurusan MAK. Di sinilah ia pertama kali merasakan yang namanya mondok. Saat itu pondoknya bernama Ma’had Takhassus Simbang Kulon.Tahun 2013 menjadi transisi dari madrasah aliyah menuju perguruan tinggi. Meski di awal-awal kelulusannya, ia sama sekali tidak berfikir untuk kuliah. Maka cerita baru menerpanya, Ia diterima sebagai salah satu siswa penerima beasiswa dari Kementerian Agama RI. Program yang bernama PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) menjadi jalan ceritanya untuk merasakan bangku perkuliahan. Ia diterima di jurusan ilmu falak di IAIN Walisongo Semarang (sekarang sudah UIN). Di sini, Ia pertama kali mempelajari ilmu falak. Meski demikian, dulu di madrasah aliyah sebenarnya juga ada, namun karena sosok kyai yang ngampu wafat akhirnya beberapa tahun vakum.
Ilmu falak dikenal sebagai ilmu langka di samping ilmu faroid. Namun, ilmu falak cukup ramai didengar. Apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran.
Ternyata, ilmu langka ini menjadi sangat berarti baginya. Hingga akhirnya pada tahun 2019, Ia berhasil membuat sebuah karya yang cukup bagus dan menjadi pengawal di Indonesia, yaitu instrumen pendeteksi (pelacak) gerhana. Instrumen tersebut saat ini lebih dikenal dengan sebutan Volvelle Inovasi.
SEKILAS TENTANG VOLVELLE INOVASI, INSTRUMEN PERTAMA PELACAK GERHANA DI INDONESIA
Volvelle Inovasi saat itu sangat asing. Apalagi bagi pegiat ilmu falak. Namun, menurut penuturannya istilah ini sebenarnya sudah sangat lama ada. Artinya memang kita saja yang baru dengar dan tahu.
Alat ini bisa digunakan untuk mengetahui peristiwa gerhana matahari maupun bulan. Baik gerhana yang terjadi pada tahun yang akan datang, maupun gerhana yang sudah berlalu. Ini menjadi terobosan baru dalam pendidikan ilmu falak maupun astronomi klasik di Indonesia.Sejak 2019, Ia membuat satu instrumen dan hingga kini berkembang menjadi 6 jenis. Enam jenis itu adalah Volvelle Inovasi Basic, Volvelle Inovasi Koreksi, Volvelle Inovasi SSE, Volvelle Inovasi SLE, Volvelle Philippe Development dan Volvelle Inovasi S-Quad.
Karena fungsinya yang baru dan sangat mudah digunakan, Volvelle banyak diminati oleh para pemerhati ilmu falak maupun astronomi di Indonesia. Dalam penuturannya, mungkin hampir 30 buah yang dipesan oleh orang. Ada juga yang sekedar diteliti, dipinjam dan dibeli.
Volvelle Inovasi ini mampu hadir sebagai salah satu solusi terbaik untuk mengetahui adanya gerhana dengan cara tanpa hitung. Bahkan penggunaanya cukup dua kali gerak pada instrumen.
Termasuk gerhana matahari pada bulan April 2023, Volvelle Inovasi mampu melacaknya. Bahkan bisa dipelajari melalui website resminya di www.padepokanalbiruni.com.
MENJADI ALAT PRAKTIK MATA PELAJARAN GERHANA DI MA TAKHASSUS AL-INAAROH BATANG
MA Takhassus yang menjadi tempat pengabdiannya, dijadikan tempat untuk berbagi terkait ilmu falak. Ini merupakan madrasah satu-satunya yang memiliki mata pelajaran Ilmu Falak di area Batang, Pekalongan dan Pemalang. Berlokasi di Wonotunggal dan dengan kondisi geografis yang cukup aman dari padatnya penduduk, menjadikan lokasi tersebut sangat cocok untuk pembelajaran ilmu falak. Terutama untuk observasi benda langit saat malam hari.
Pelajaran Ilmu Falak diajarkan di kelas XI dan dengan materi terakhir adalah gerhana. Jadi sangat tepat apabila siswa di akhir pertemuan belajar tentang instrumen gerhana tersebut. Di samping untuk penguatan materi, alat ini juga diharapkan mampu memunculkan ide kreatif para siswa.PAK EHSAN DAN MIMPI UNTUK INSTRUMENNYA.
Sejak 2020, Ia memberanikan diri untuk bertarung di media sosial. Memanfaatkan platform instagram, Ia berhasil membuat sebuah akun tentang instrumennya. Beruntungnya lagi, beberapa pihak dari manca negara mulai mengenal dan bahkan ingin membelinya.
Seminar Nasional tentang Instrumen Falak di Semarang |