Geliat Santri Menuju Ikhtitam Pondok Pesantren Al-Inaaroh

Geliat Santri Menuju Ikhtitam Pondok Pesantren Al-Inaaroh

Pondok Pesantren Al-Inaaroh gladi bersih persiapan Ihtitam pada tanggal 19 Januari 2023, mulai dari latihan kitab Jurumiyah hingga Imriti. Acara ihtitam tersebut dilaksanakan di gedung putra pada tanggal 22 januari 2033 dengan mengundang segenap keluarga besar pondok pesantren Al-Inaaroh dan masyarakat sekitar.

Persiapan Sebelum Ihtitam Ponpes Al-Inaaroh


Rangkaian acara itu dimeriahkan dengan pembacaan kitab dibai’iyyah, tahlil kemudian acara inti yaitu ihtitam sebelum diisi sambutan-sambutan dari pengasuh yang banyak mengandung motivasi bagi para santri, sampai dengan pengurus pondok pesantren al-inaaroh sendiri serta tak ketinggalan penampilan-penampilan santri dari berbagai jenjang pendidikan formal seperti siswa-siswi MTs dan MA Takhassus Al-Inaaroh.

Adanya giat persiapan ihtitam ini menjadi kunci suksesnya rangkaian acara ihtitam serta menjadi tolak ukur keberhasilan metode kurikulum pondok pesantren al-inaaroh yang kurang lebih sudah berjalan selama 5 tahun ini. Dimana sejak awal memang berbasis salaf dan bertakhasus kitab kuning. Serangkaian acara ini sudah menjadi jawaban akhir dari perjalanan panjang santriwan dan santriwati dalam menghafal berbagai kitab yang sudah menjadi kewajibanya.

Acara ihtitam yang dilaksanakan pada awal tahun ini bersamaan dengan khoulnya ayah pengasuh pondok pesantren al-inaaroh sendiri yaitu Mbah KH.Rifa’i Mi’roj, lalu dilanjut dengan acara inti yaitu ihtitam kitab jurumiyah dan imriti.

Berbagai persiapan sudah dilakukan mulai dari penentuan tanggal, rangkaian acara, penyebaran undangan sampai pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta ihtitam. Salah satu syarat mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut adalah dengan menghatam kitab jurumiyah dalam kurun waktu enam bulan dan kitab imriti dalam kurun waktu kurang dari satu setengah tahun.

Para santriwan dan santriwati sangat antusias menjalani persiapan ihtitam tersebut dimana jumlah akhir peserta ihtitam kelas VII putra dengan kitab jurumiyah berjumlah duapuluh tiga peserta dan kelas VII putri berjumlah limapuluh tiga santriwati. Untuk kitab imriti kelas IX putra berjumlah tigapuluh tiga santriwan dan IX putri berjumlah empat puluh tujuh santriwati.

Bagi para santriwan dan santriwati yang belum memenuhi syarat acara ihtitam, dengan mengacu pada sistem yang berlaku di pesantren, pihak pesantren tidak mengikutsertakan mereka dalam rangkaian acara ihtitam tersebut. Kendati demikian, dari pihak Pesantren tetap menghimbau para santrinya agar selalu meningkatkan proses belajarnya dan tetap bahagia. Seperti dawuh Abah KH.M. Luhfi selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Inaaroh;
Secapek-capeknya kalian belajar, sepusing-pusingnya kalian dituntut hafalan, intinya satu jangan lupa bahagia."

Dari dawuh tersebut cukup membuat santriwan dan santriwati al-inaaroh bertambah semangatnya baik dalam hal menghafal maupun belajar sehingga bisa lebih membantu mensukseskan acara demi acara yang dilaksanakaan setiap tahunnya.



Pewarta : Salwa Najaha (XII B // Keagamaan 2)

















Beranda Alinaaroh

Beranda Al-Inaaroh merupakan media yang mengakomodir berbagai bentuk informasi lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Abah Lutfi Center.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan

Previous Post Next Post