Santri dalam beberapa pembahasan sering kali menjadi subjek yang sangat spesial, pasalnya dengan seluruh hal-hal yang dijalani, dipelajari serta dijadikan sebagai pengukuhan penentu jalan hidup mereka, dapat dikatakan selalu menarik untuk dibahas dengan mendetail.
Warna-warni tentang santri juga menjadi daya tarik
tersendiri bagi beberapa kalangan untuk mempelajari lebih dalam isi keseluruhan
dan maksud dari pepatah populer yang mengatakan bahwa “santri merupakan
penyangga peradaban”.
Santri merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang
menempuh pendidikan agama Islam di pondok pesantren, serta menjadi santri juga
berarti orang yang sedang melakukan ibadah dengan segenap keikhlasan. Sedangkan
Pondok Pesantren sendiri merupakan sebuah asrama pendidikan agama Islam di mana
semua santri tinggal bersama serta membaur menjadi satu di bawah bimbingan
seorang guru yang biasa dikenal dengan sebutan Ustadz atau kiai. Dengan
berbagai macam aktivitas dapat diperoleh serta dilakukan seorang santri di
dalam pondok pesantren yang merujuk pada sebuah tujuan untuk bisa mendalami
ilmu agama serta penerapannya terhadap masyarakat dan terutama terhadap negara.
Saat ini, pesantren tidak hanya fokus dalam pengembangan
ilmu agama saja, maraknya pesantren-pesantren yang juga mengusung pendidikan
formal didalamnya atau populer disebut pondok modern, membuat para santri lebih
leluasa dalam belajar ataupun mempelajari ilmu-ilmu umum diluar kepesantrenan.
Menjadi seorang santri harus memiliki perilaku baik dan taat
pada peraturan agama, yang biasa disebut dengan sebutan santri yang Sholeh dan
selalu berusaha untuk bisa menambah relasi wawasan mereka dengan ilmu agama
Islam dan juga tidak menjauhkan diri dari para ulama yang menjadi
panutan, teladan bagi hidup para santri dalam menjalankan aktivitas kehidupan
di dalam pondok pesantren.
Contoh kecil sebuah fakta yang pada akhirnya tidak bisa
dielakan oleh semua orang bahwa santri memang benar-benar penyangga peradaban
seperti misalnya kehidupan santri selalu terarah kepada acuan-acuan religius
yang sudah jelas mampu mengontrol gejolak yang mungkin dapat membuat guncangan
dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Santri sangat dekat dengan budaya
leluhur, melestarikan tradisi, berperilaku santun namun tetap terbuka terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Tak heran juga jika Pemerintah sejak tahun 2015 melalui
Presiden Joko Widodo menetapkan hari Santri Nasional jatuh pada tanggal 22 Oktober,
yang mana merupakan bentuk pengakuan negara terhadap adanya santri dan pondok
pesantren yang tersebar di seluruh nusantara, dalam rangka bentuk
mempertahankan keutuhan NKRI. Peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan
oleh pemerintah untuk dapat menumbuhkan sikap moderat dan saling
toleransi di kalangan santri, umat Islam, dan juga bangsa ini.
Kesimpulannya adalah dengan kita mempelajari sisi historis
dari keberadaan santri maupun pesantren diharapkan mampu menumbuhkan semangat
nasionalis kita terhadap negara tercinta Indonesia. Dengan kita turut andil
menjaga, memberdayakan, dan berpartisipasi dalam mengembangkan dunia pesantren
berarti secara automatis kita juga menjaga sekaligus memastikan nasib bangsa
Indonesia di masa depan akan jauh lebih baik dan bahkan dapat dikatakan, kita
juga turut menyiapkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dikancah
global dengan tidak kehilangan jati diri bangsa ini.