Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Implementasinya dalam lingkup satuan pendidikan di Indonesia harapannya mampu untuk menyederhanakan kurikulum-kurikulum sebelumnya serta menciptakan sebuah mekanisme pembelajaran yang lebih efisien.
Dalam keberlangsungannya, pemerintah juga menghimbau kepada
institusi pendidikan dibawah naungan Kementrian Agama turut menerapkan sistem
kurikulum merdeka dengan tujuan terintegrasinya sebuah visi dan misi negara dalam
pembenahan bidang pendidikan yang kita ketahui bersama bahwa bidang pendidikan
di negara kita ini masih perlu melakukan sebuah dobrakan untuk terciptannya
sebuah kesempurnaan dari pendidikan bangsa kita inii.
Menelisik makna merdeka dalam kamus besar bahasa indonesia yang lebih merujuk pada sebuah kemandirian bukan hanya sekadar kebebasan, maka kita perlu menginterpretasikan terkait penggunaan kurikulum merdeka, berarti menerapkan sebuah mekanisme sistem alur pendidikan yang berlandaskan pada potensi kemandirian sebuah lembaga pendidikan itu sendiri.
Jami’ah Al-Inaaroh sendiri, mulai tahun ajaran baru 2023/2024 ini telah resmi menguji coba penerapan kurikulum merdeka untuk peserta didiknya yaitu kelas VII Tsanawiyah, dan kelas X Aliyah. Gagasan ini juga turut diindahkan langsung oleh pembina yayasan Abah Luthfi Center yaitu Romo KH Muhammad Luthfi dalam berbagai kesempatan rapat internal yayasan dengan lembaga.
Hal
yang paling sering beliau sampaikan adalah terkait pematangan dan percepatan
pelaksanaan kurikulum merdeka di lingkup jami’ah Al-Inaaroh harus sangat
benar-benar optimal dan bahkan dengan karakter beliau yang sangat visioner,
beliau juga berani untuk membentuk sebuah segmentasi penerimaan santri baru
atau dalam kelembagaan nantinya juga menjadi calon peserta didik MTs maupun MA
Takhassus Al-Inaaroh dengan beberapa kualifikasi, seperti latar belakang kemampuan akademik calon peserta
didik, latar belakang keluarga dan lain-lain yang mana itu semua bertujuan
untuk tercapainya sebuah percepatan dan kematangan lembaga dibawah naungan
yayasan Abah Luthfi Center dalam mengimplementasikan prinsip Kurikulum Merdeka.
Pembenahan dan penguatan mutu lembaga di bawah naungan yayasan Abah Luthfi Center masih terus digencarkan, guna menyiapkan sebuah ruang lingkup pendidikan formal berbasis pesantren yang berstandar internasional, dengan muara akhir dapat melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, mampu bersaing dikancah global, dan juga mandiri secara personal serta dapat menjadi suri tauladan dilingkungan masyarakat.