Dalam sesi pembukaan acara Bahtsul Masail
ini turut dihadiri beberapa ulama-ulama besar dari pengurus wilayah seperti
Drs. H Mohamad Muzamil (ketua tahfidziah PWNU Jateng), KH Ubaidullah Shodaqoh
(Rais Syuriyah PWNU jateng), KH Munib Abdul Muhib (khatib syuriyah PWNU
jateng), KH Hudallah Ridwan, Lc (sekertaris PWNU Jateng).
Bahtsul Masail kali ini merupakan acara
kali kedua yang secara langsung dari pihak PWNU mempercayakan kepada Pondok
Pesantren Al-Inaaroh untuk menjadi tempat pelaksanaan acara PWNU setelah
sebelumnya pada 9 September 2022 lalu PBNU menunjuk PWNU Jawa Tengah untuk
pelaksanaan PMKNU pertama secara nasional di pondok pesantren Al-Inaaroh,
seperti yang dikatakan KH Muhammad Luthfi selaku pengasuh Pondok Pesantren
Al-Inaaroh sekaligus menjabat sebagai wakil katib syuriah PWNU Jawa Tengah di
pembukaan Bahtsul Masail kemarin “ucapan terimakasih tentu saya haturkan kepada
pihak PWNU jawa tengah yang telah mempercayakan Pondok Pesantren Al-Inaaroh
menjadi tempat pelaksanaan acara Bahtsul Masail kali ini, setelah sebelumnya
PMKNU juga dilaksanakan disini. Saya juga mengapresiasi baik kepada LBM yang
sudah secara terus menerus ikut andil dalam membangun pemikiran dan membangun
peradaban melalui agenda-agenda yang telah dilaksanakan sejauh ini".
Dalam sesi pembukaan tersebut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Drs. H Mohamad Muzamil juga menyampaikan terkait tugas-tugas pokok dari organisasi Nahdlatul Ulama bahwa NU harus melakukan berbagai upaya untuk mendedikasikan kinerjanya kepada negara. " Inilah tugas-tugas NU di lima tahun terakhir untuk melakukan pendampingan kepada perguruan tinggi NU, kesehatan, serta pertanian agar terus maju dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan umat dan seluruh masyarakat".
Drs. H Mohamad Muzamil juga menambahkan “ Bahtsul Masail kali ini merupakan tambahan dari pelaksanaan konferensi Bahtsul Masail di Kebumen yang hasilnya nanti akan direkomendasikan sebagai bahan pembahasan konferensi yang akan datang. Kami juga mohon do’a restu kepada para Kyai / Ulama untuk melaksanakan konferensi-konferensi berikutnya”.Dalam berjalannya penyelenggaraan
konferensi Bahtsul Masail kali ini di bagi menjadi dua komisi, yaitu komisi
waqi’iyah bertempat di masjid asrama putra pondok pesantren Al-Inaaroh yang
membahas tentang politik uang (money politic) yang tentu saja gencar dibahas
karena mengingat pada tahun depan akan diadakan pesta pemilu di negara kita.
Kemudian yang kedua adalah komisi maudlu’iyah di area perpustakaan asrama putra
di lingkup kantor jami’ah Al-Inaaroh dengan kajian pembahasan tahqiq fakir
miskin. Diantara kedua asilah itu juga membahas tentang perampasan aset hasil
tindak pidana korupsi oleh pejabat publik.
Pada sesi yang sama Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh juga sempat menjelaskan, kegiatan bahtsul masail di Pondok Pesantren Al-Inaroh Batang ini adalah Bahtsul Masail pra-konferwil. Sehingga dalam pelaksanannya langsung ditangani oleh PWNU Jawa Tengah, dan bukan melalui PCNU. "Meskipun jadwal kepastian terkait konferwil dari PBNU belum diturunkan, NU Jateng tetap menggelar acara ini karena sangat penting untuk kepastian hukum dari asilah-asilah yang akan dibahas," terangnya.
Mengingat beberapa waktu lalu, Ketua LBMNU
Jawa Tengah KH Zainal Amin juga sempat menjelaskan bahwa agenda Bahtsul Masail
di Pondok Pesantren Al-Inaaroh ini menjadi agenda terakhir yang dilaksanakan
pengurus LBM dibawah kepemimpinannya, pihak Pondok Pesantren Al-Inaaroh tentu
sudah mengupayakan untuk memberikan kesan serta mengusahakan semaksimal mungkin
demi kelancaran dari penyelenggaraan Bahtsul Masail kali ini.