Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menyelenggarakan forum bahtsul masail di Pondok Pesantren Al-Inaaroh Batang pada 27 Muharam 1445 H atau dalam kalender Masehi jatuh pada tanggal 14 Agustus mendatang. Forum yang diikuti LBM PWNU dan PCNU se Jawa Tengah ini kemungkinan akan dihadiri oleh beberapa ulama dengan nama-nama besar seperti KH. Munib Abdul Muhib (Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah), KH. Ubaidullah Shodaqoh (Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah), Drs. H Mohamad Muzamil (Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Tengah) dan KH. Hudallah Ridwan,LC (Sekertaris PWNU Jawa Tengah).
Bahtsul Masail sendiri merupakan
sebuah forum diskusi antar ahli keilmuan Islam ,utamanya fikih di lingkungan
pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan Organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Di
forum ini, berbagai macam persoalan keagamaan yang belum ada hukumnya atau
belum dibahas ulama terdahu, untuk kemudian dibahas secara mendalam, guna
mendapatkan sebuah kesepakatan yang bersifat solutif dari berbagai problematika
yang berkembang dimasyarakat luas.
Sebelumnya disampaikan oleh Ketua
LBMNU Jateng KH Zainal Amin, dalam komisi waqi'iyah akan membahas tentang hukum
money politic atau transaksi suara seputar agenda penyelenggaraan Pemilu.
Sedangkan pada komisi maudlu'iyyah akan membahas tentang tahqiq fakir
miskin. Di antara asilah itu tentang
kewenangan negara merampas aset hasil tindak pidana baik pidana korupsi maupun
pidana lainnya juga akan dibahas lebih lanjut. “Tema ini diangkat untuk
menjawab pertanyaan masyarakat terkait dengan adanya agenda pembahasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset," ucapnya. Beliau juga
menjelaskan bahwa agenda bahtsul masail yang akan dilaksanakan di kawasan
Pantura Jawa Tengah merupakan agenda terakhir yang diselenggarakan oleh
pengurus LBM di bawah kepemimpinannya.
Abah KH. Muhammad Luthfi selaku Pengasuh
Pondok Pesantren Al-Inaaroh mengatakan “ Sampai saat ini kami terus melakukan
komunikasi secara intens dengan pihak PWNU Jawa tengah, untuk memastikan
terkait penyelenggaraan agenda Bahtsul Masail ini. Kemarin juga katib syuriah
(kyai munif) sudah rawuh disini untuk melakukan survey tempat ”. Beliau
menerangkan terkait kepastian dari penyelenggaraan acara Bahtsul Masail di
lingkungan pondok pesantren Al-Inaaroh yang mana dari pihak PWNU juga sudah
melakukan survey lokasi.
Di sisi lain Abah KH. Muhammad
Luthfi juga menambahkan terkait harapan beliau terhadap para santri Al-Inaaroh
agar dapat memetik pelajaran dan pengalaman dari penyelenggaraan Bahtsul Masail
di lingkungan Pondok Pesantren Al-Inaaroh “ hal ini juga menjadi atmosfer yang baik
untuk santri-santri Al-Inaaroh, kita
tahu bersama bahwa Pondok Pesantren Al-Inaaroh mengusung takhassus kitab
kuning, dengan adanya agenda Bahtsul Masail yang di laksanakan di Al-Inaaroh
harapanya santri-santri lebih mendalami
tentang urgensi dari belajar dan
memahami kitab kuning”.