Bisakah Kita Tetap Eksis Tanpa Meninggalkan Ajaran-ajaran Agama?

Bisakah Kita Tetap Eksis Tanpa Meninggalkan Ajaran-ajaran Agama?

Tanpa kita sadari pada masa sekarang ini banyak gaya hidup atau trend yang populer. Tak hanya masyarakat biasa bahkan banyak kalangan santri yang bisa dikatakan sebagai penerus agama dan yang selalu di latih dengan norma dan etika yang baik pun sudah banyak yang terjerumus mengikuti tren-tren yang tidak jelas arahnya dan tidak mencirikan sebagai seorang yang beretika.

Tidak dapat kita pungkiri peristiwa itu memanglah terjadi, hanya saja banyak orang yang tidak peduli dengan semua itu. Jika kita lihat dari kaca mata agama, etika, dan norma, maka kita akan menemukan banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Hanya karena ingin terkenal dan mengikuti tren, banyak orang yang menghiraukan nilai- nilai itu. Dan kebanyakan yang mengikuti tren- tren buruk ini adalah para remaja yang merupakan penerus bangsa, dan terutama adalah para wanita. Dimana seharusnya para kaum hawa ini di masa depan menjadi pengajar pertama dari keturunannya.

Tidak bisa dianggap sepele, sebab secara logika saja jika para calon ibu dimasa depan kini serentak berbondong-bondong mengarah pada hal-hal yang negatif, dalam hal ini tentu saja adalah dengan antusiasme tinggi gadis-gadis mengikuti trend negatif (baik itu pakaian, gaya hidup,dan lainnya). Tentu saja masa depan bangsalah yang menjadi taruhannya. Ada sebuah hadits yang berbunyi
  

 الْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَتِ الْبِلاَدُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَتِ الْبِلاَد

Artinya: Wanita adalah tiang Negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah nega­ra, dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara.

Hadist ini memang sangat pantas di jadikan landasan untuk peristiwa yang terjadi, seperti tren- tren pakaian wanita yang walaupun menggunakan hijab tetapi tetap saja memakai pakaian yang tidak pantas dipakai perempuan berhijab. Jika orang peduli dengan keadaan pasti akan selalu bertanya apakah tidak ada tren lain yang lebih bermanfaat?. Sebenarnya sekarang ini banyak orang yang peduli dengan peristiwa- peristiwa itu tetapi mereka belum bisa menarik perhatian orang- orang. Seperti misalnya ketika ada beberapa video dengan arah konten positif di media social, justru malah banyak orang yang hanya melewati video- video yang bermanfaaat ini dengan alasan mereka akan ketinggalan tren.

Sekarang yang menjadi bahasan pokoknya adalah apakah kita bisa eksis tanpa meninggalkan nilai tadi? tentu saja sangat bisa karena sebenarnya sebuah tren itu tidaklah muncul secara tiba- tiba melainkan sebuah tren muncul karena ada seseorang atau banyak orang yang menggagasnya. Seperti jika kita berbicara di media sosial pasti ada konten yang diciptakan oleh dari seseorang yang memiliki power cukup untuk menyebarkannya. Maka dari itu kita sebagai orang yang sadar harus bisa membuat tren positif yang bisa lebih menarik perhatian bagi banyak orang.

Kesimpulannya kita sebagai seorang santri harus berpikir seribu kali sebelum mengikuti tren, dan seharusnya kita juga harus bisa memberikan tren-tren yang lebih bermanfaat dan pantas ditiru oleh orang-orang.dan juga kita harus bijak dan harus pandai memilah dan memilih sebuah tren yang marak pada jaman sekarang.

Redaktur : Kelas XII A kelompok 3

1. Ahmad faozan
2. Ahmad zaki
3. Faza maulana
4. M.Nabil al-faruqi

Beranda Alinaaroh

Beranda Al-Inaaroh merupakan media yang mengakomodir berbagai bentuk informasi lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Abah Lutfi Center.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan

Previous Post Next Post