Puasa merupakan sebuah
ibadah yang termasuk dalam rukun islam, secara etimologi puasa atau dalam
bahasa arab “shaum” memiliki arti mngekang atau menahan, sedangkan secara luas
puasa dapat di artikan menahan diri dari makan ,minum dan segala macam sesuatu yang dapat membatalkan
puasa.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ
الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ
أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ
لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang
semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah
Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut
adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah
meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan
kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Puasa juga termasuk ibadah yang
istimewa, bagaimana tidak dalam hadist di atas di jelaskan bahwa pahala seorang
yang berpuasa itu langsung dari Allah dan Allah sendirilah yang akan
membalasnya.
Menurut Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali dalam kitabnya “Ashroru As-Shaum” puasa dapat di kategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu puasa umum , puasa khusus, dan puasa sangat khusus.
Menurut Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali dalam kitabnya “Ashroru As-Shaum” puasa dapat di kategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu puasa umum , puasa khusus, dan puasa sangat khusus.
1.
Puasa umum
Tingkatan pertama ini orang yang berpuasa hanya menahan perut dan kelamin dari mendatangi syahwat,dalam artian mereka hanya menahan makan, minum, dan berhubungan badan.
2. Puasa khusus
Kemudian di tingkatan kedua mereka tidak hanya menahan perut dan kelamin, namun semua anggota badan baik itu telinga,mata,mulut,tangan,kaki,dan anggota badan lainya dari segala macam ma’siat.
3. Puasa sangat khusus
Adapun tingkatan yang terakhir ini merupakan puasa yang istimewa, di katakan bahwa puasa ini merupakan puasanya hati dari segala macam keinginan dan pikiran yang bersifat Duniawi,dan mencegah hati dari selain Allah.seorang yang melakukan puasa ini bisa batal jika ia memikirkan selain Allah,dan memikirkan dunia kecuali yang berkaitan dengan akhirat.
Tingkatan pertama ini orang yang berpuasa hanya menahan perut dan kelamin dari mendatangi syahwat,dalam artian mereka hanya menahan makan, minum, dan berhubungan badan.
2. Puasa khusus
Kemudian di tingkatan kedua mereka tidak hanya menahan perut dan kelamin, namun semua anggota badan baik itu telinga,mata,mulut,tangan,kaki,dan anggota badan lainya dari segala macam ma’siat.
3. Puasa sangat khusus
Adapun tingkatan yang terakhir ini merupakan puasa yang istimewa, di katakan bahwa puasa ini merupakan puasanya hati dari segala macam keinginan dan pikiran yang bersifat Duniawi,dan mencegah hati dari selain Allah.seorang yang melakukan puasa ini bisa batal jika ia memikirkan selain Allah,dan memikirkan dunia kecuali yang berkaitan dengan akhirat.
Dengan demikian
puasa bukan saja menahan diri dari lapar dan haus, akan tetapi puasa juga
melatih jiwa dan hati untuk taat menjalani perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Semoga kita dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan tingkatan yang
paling baik sebagaimana dijelaskan di atas. Sejauh ini,dari keterangan-keterangan di atas
marilah kita koreksi ada di tingkatan manakah puasa yang selama ini kita lakukan.
Redaktur : kelompok 1 kelas XII A
Zamrudin Ruwais
Ahmad Iqbal Nur Asrori
Muhammad Akbar Rafsanjani
Mahda Kafa Alfaruq