Catatan Kecil Menjelang Ramadhan 1445 H

Catatan Kecil Menjelang Ramadhan 1445 H
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci ramadhan. Dimana dalam bulan ramadhan ini, seluruh umat islam diwajibkan untuk berpuasa sesuai dengan salah satu rukun Islam. Dari awal seseorang berpuasa atau latihan berpuasa ketika masih usia kanak-kanak, hingga seseorang dewasa dan menjalani puasa penuh dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan /pedoman yang dapat kita jumpai di Al-qur’an dan diberbagai hadist-hadist, serta sumber-sumber terpercaya lainnya selalu menarik untuk kita bahas lebih mendalam.


Puasa merupakan sebuah ibadah yang termasuk dalam rukun islam, secara etimologi puasa atau dalam bahasa arab “shaum” memiliki arti mngekang atau menahan, sedangkan secara luas puasa dapat di artikan menahan diri dari makan ,minum dan  segala macam sesuatu yang dapat membatalkan puasa.       

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ  الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Puasa juga termasuk ibadah yang istimewa, bagaimana tidak dalam hadist di atas di jelaskan bahwa pahala seorang yang berpuasa itu langsung dari Allah dan Allah sendirilah yang akan membalasnya.
Menurut Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali dalam kitabnya “Ashroru As-Shaum” puasa dapat di kategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu puasa umum , puasa khusus, dan puasa sangat khusus.

1.       Puasa umum
Tingkatan pertama ini orang yang berpuasa hanya menahan perut dan kelamin dari mendatangi syahwat,dalam artian mereka hanya menahan makan, minum, dan berhubungan badan.
 
2.       Puasa khusus
Kemudian di tingkatan kedua mereka tidak hanya menahan perut dan kelamin, namun semua anggota badan baik itu telinga,mata,mulut,tangan,kaki,dan anggota badan lainya dari segala macam ma’siat.
 
3.       Puasa sangat khusus
Adapun tingkatan yang terakhir ini merupakan puasa yang istimewa, di katakan bahwa puasa ini merupakan puasanya hati dari segala macam keinginan dan pikiran yang bersifat Duniawi,dan mencegah hati dari selain Allah.seorang yang melakukan puasa ini bisa batal jika ia memikirkan selain Allah,dan memikirkan dunia kecuali yang berkaitan dengan akhirat.
 

Dengan demikian puasa bukan saja menahan diri dari lapar dan haus, akan tetapi puasa juga melatih jiwa dan hati untuk taat menjalani perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Semoga kita dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan tingkatan yang paling baik sebagaimana dijelaskan di atas. Sejauh ini,dari keterangan-keterangan di atas marilah kita koreksi ada di tingkatan manakah puasa yang selama ini kita lakukan.    


Redaktur : kelompok 1 kelas XII A 

Zamrudin Ruwais
Ahmad Iqbal Nur Asrori
Muhammad Akbar Rafsanjani
Mahda Kafa Alfaruq

Beranda Alinaaroh

Beranda Al-Inaaroh merupakan media yang mengakomodir berbagai bentuk informasi lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Yayasan Abah Lutfi Center.

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan topik pembahasan

Previous Post Next Post