Pondok pesantren Al-Inaaroh Batang beberapa waktu lalu melaksanakan Khaul KH. Rifa'i Mi'raj, ushuliyyah, masyayikh, dan ikhtitam Jurummiyah. Acara Khaul tahun ini terdiri dari beberapa agenda mulai tanggal 14 sampai 23 Desember 2023. Berbagai agenda seperti Ziarah makam KH Rifa'i Mi'raj, Ushuliyyah dan Masyayikh Pondok Pesantren Al-Inaaroh, kemudian Khataman Muqoddaman Al-qur'an, Halaqoh dan Munadhoroh : tantangan dan wacana solutif pembelajaran Alqur'an dan temu alumni pondok Pesantren Al-Inaaroh serta puncaknya adalah agenda Khaul KH Rifa'i Mi'raj dan Ikhtitam Jurummiyah itu sendiri pada 23 Desember 2023.
Ikhtitam Jurummiyah pondok pesantren Al-Inaaroh ini diikuti oleh seluruh kelas santri kelas VII MTs Takhassus Al-Inaaroh dan digelar di lapangan utama asrama putra pondok pesantren Al-Inaaroh. Acara yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat Pondok Pesantren Al-Inaaroh, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat sekitar, pemerintah Kecamatan Wonotunggal, dan beberapa jamaah mbah tembang dan mbah gambuh Desa Sidomulyo Kecamatan Limpung Kabupaten Batang ini berjalan dengan lancar.
Dalam acara yang sangat khidmat itu, Abah KH Muhammad Luthfi selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Inaaroh menyampaikan beberapa hal terkait pesan kepada wali santri yang harus benar-benar diperhatikan, karena beberapa hal ini sangat menentukan keberhasilan dari proses belajar para santri di Pondok Pesantren Al-Inaaroh.
" Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, yang tentu saja bertujuan untuk bersama-sama membantu anak-anak kita mencapai tujuan dari proses mereka belajar, khususnya di Pondok Pesantren Al-Inaaroh ini. Bagaimanapun anak harus di dorong untuk lebih mendalami nahwu sorof, sebagai satu pintu masuk anak-anak masuk kitab kuning lebih dalam. Kita juga meminta kepada bapak ibu untuk suport anak-anaknya agar bisa terus belajar dalam rentetan kajian Takhassus di pondok pesantren Al-Inaaroh" Ungkapnya.
Abah KH Muhammad Luthfi tak henti-hentinya memberikan pesan kepada wali santri terkait suport system yang bagaimanapun, selama anak-anak mereka mondok, dukungan dari orang tua mulai dari dukungan mental dan yang lainnya sangatlah penting agar para santri bisa meresapi seluruh ilmu-ilmu yang dipelajari dilingkungan Pesantren.
Acara khaul dan ikhtitam Jurummiyyah kali ini juga mengundang segenap tokoh ulama besar seperti KH. Sholahuddin Sodaqoh (ketua umum MP3I Jawa Tengah) dan Kh. Hasan Nuri Hidayatullah (pengasuh Pondok Pesantren Ashiddiqiyah 3, karawang) yang manabeliau juga diberi mandat untuk mengisi sesi mauidhoh khasanah dalam acara tersebut. Selain kedua ulama itu, juga hadir beberapa ulama-ulama lainnya dalam acara khaul KH Rifa'i Mi'raj, Ushuliyyah, Masyayikh dan ikhtitam Jurummiyyah Pondok Pesantren Al-Inaaroh ini.
Adapun pesan penting yang disampaikan oleh KH. Hasan Nuri Hidayatullah dalam mauidhoh khasanahnya, beliau menyampaikan " Ilmu itu didatangi bukan ilmu itu sendiri yang mendatangi kita. Ini kaitannya dengan tingkat keberkahan dari ilmu yang kita pelajari. "
Menurut KH Hasan Nuri Hidayatullah, menjadi santri haruslah peka terhadap berbagai macam fenomena dalam menjalani kehidupan. Tak terkecuali dalam etika menuntut ilmu. Bagaimana tindakan yang harusnya dilakukan seseorang ketika belajar untuk mendapatkan ridho Allah, bagaimana harusnya kita bersikap kepada guru-guru kita, dan masih banyak lagi yang KH Hasan Nuri sampaikan pada sesi mauidhoh khasanah itu. Yang paling penting untuk kita semua ketahui juga adalah perihal mengedepankan adab dari pada ilmu. Dimana KH Hasan Nuri Hidayatullah dengan tegas mengatakan "santri itu wajib mengedepankan adab dari pada ilmu! " Ujarnya.