Resepsi Al-Inaaroh Ngunduh Mantu yang berlangsung pada Ahad 11, Februari 2024 lalu berpusat di sekitar gedung Putra Pondok Pesantren Al-Inaaroh. Ngunduh mantu sendiri adalah suatu prosesi penyambutan menantu wanita sesuai adat Jawa. Sama halnya dengan pesta pernikahan pada umumnya, ngunduh mantu dilakukan selayaknya pesta resepsi yang dihadiri kerabat, sahabat dan tetangga dekat. Melakukan persiapan secara maksimal wajib dilakukan untuk memberikan sambutan terbaik, baik untuk pengantin wanita dan keluarga maupun untuk para tamu undangan lainnya.
Pembukaan prosesi ngunduh mantu ahad lalu diawali dari konvoi kirab yang dimeriahkan oleh tim drumband putri pondok pesantren Al-Inaaroh ( drum corps santriwati) serta diramaikan juga oleh Gas Gus Run yang mengiring pengantin dengan rute Pondok pesantren Al-Inaaroh sampai Sigandu Kabupaten Batang.
Prosesi ngunduh mantu ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu siang mulai pukul 11.00 wib setelah konvoi kirab pengantin selesai, dan untuk sesi kedua dilaksanakan pada malam harinya sekitar pukul 19.30 s/d 22.30 WIB. Karena di jam 15.00 wib, juga disempatkan untuk sambangan para santri pondok pesantren Al-Inaaroh dimana memang sengaja diselenggarakan bersamaan untuk mengefisiensi waktu agar wali santri bisa sekaligus menghadiri acara ngunduh mantu di pondok pesantren Al-Inaaroh.
Setelah konvoi kirab pengantin selesai, barulah memasuki acara inti dimana para tamu undangan sesi pertama juga diarahkan untuk tiba di Al-Inaaroh sekitar pukul 11.00 WIB, para tamu undangan yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari pihak keluarga mempelai perempuan, kerabat dan teman dekat dari keluarga, warga sekitar, tokoh masyarakat,tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama seperti KH Ubaidillah Shodaqoh (mbah Ubed Rais Syuriyah PWNU Jateng ) dan beberapa tokoh lain seperti KH. Muzamil (ketua tanfidziyah PWNU Jateng), KH. Hudallah Ridwan (Sekjen PWNU Jateng), H.Ahmad Farhan dan seluruh jajaran Kasie Kemenag Batang, KH. Ahmad Taufiq (ketua tanfidziyah PCNU Batang), Agus Hikam Ainul Yaqien, putra KH. Adib Rofiuddin Izza (sesepuh dan pengasuh buntet pesantren cirebon), tokoh agama masyarakat Brayo turut menghadiri acara ini. Tanpa terkecuali juga seluruh keluarga besar Pondok pesantren Al-Inaaroh.
Acara pun berjalan dengan penuh khidmat, dan suka cita. Tidak ada kendala apapun dari sesi satu hingga sesi kedua. Dan dengan penyelenggaraan akad nikah serta tasyakuran Al-Inaaroh ngunduh mantu ini, telah resmi pula jika Aning Shofie Aulia habieb Addien sah menjadi istri Agus M. Iqro' Nuktah Akbar dan tentu saja menjadi bagian spesial dari keluarga besar Pondok Pesantren Al-Inaaroh Batang.