Tokoh ulama yang memiliki kepedulian besar terhadap nasib generasi masa depan dengan kontribusi nyatanya dimana KH. Muhammad Luthfi memutuskan untuk mengabdikan diri kepada dunia pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga tingkatan yang lebih tinggi. Berangkat dari pemikiran sederhana yang sejak lama menjadi keresahan dalam batinnya, dimana Abah KH. Muhammad Luthfi memang memiliki kekhawatiran besar terhadap lingkungan sekitar yang semakin hari mutu generasi muda selalu mengarah ke hal-hal yang dapat dikatakan mundur karena di era kemajuan pesat bidang pendidikan dan teknologi, akan tetapi memprihatinkan dalam hal penyeimbangan daya pengetahuan agama Islam.
Terpilihnya Abah KH. Muhammad Luthfi sebagai Rais syuriah PCNU ini bukanlah hal yang mengherankan, sebab figur pengasuh Pondok Pesantren Al-Inaaroh ini telah lama berkiprah di keorganisasian pengurus Nahdlatul Ulama. Sebelum menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Batang 2024/2029, Abah KH. Muhammad Luthfi menjabat sebagai Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah masa Khidmah 2019/2023. Setelah sebelumnya juga pernah mengemban mandat sebagai wakil bendahara PWNU Jawa Tengah, Kasie pengembangan SDM dan kepemudaan PW. GP Ansor Jawa Tengah dan lain-lain.
Figur Kiyai yang memiliki segudang pengalaman dalam bidang keorganisasian yang bahkan dalam tingkat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah ini juga memiliki banyak pengalaman di bidang enterpreneur. Dari beberapa pengalamannya di bidang wirausaha, Abah KH. Muhammad Luthfi pernah beberapa kali menjajaki dunia bisnis yang beragam. Mulai dari pengusaha batu bata, alumunium & rolling door, an Naja meubel, CV.cumlaude Indonesia (produsen spring bed dan sofa), dan sekarang masih menjadi Founder Jamrud residence (perumahan cluster), serta CV. All-in Baraka (produsen air mineral dan retail).
Perjalanan panjang yang tidak disia-siakan oleh KH. Muhammad Luthfi ini, pada akhirnya menuju sebuah perealisasian rentetan rencananya untuk mulai terjun mengambil peran memajukan generasi penerus bangsa lewat dunia pendidikan ( khususnya pendidikan berbasis pesantren). Mengingat riwayat pendidikannya yang memang lekat dengan dunia pesantren, (pernah menempuh jalur pendidikan di pesantren Lirboyo Kediri) Abah KH. Muhammad Luthfi pada tahun 2018 mendirikan Pondok Pesantren Al-Inaaroh dibawah naungan Yayasan Abah Luthfi Center dengan pertimbangan yang sangat matang. Perlu diketahui, jika hingga kini santri-santri Pondok Pesantren Al-Inaaroh tidak hanya berasal dari wilayah Batang dan sekitarnya saja, melainkan banyak juga yang berasal dari berbagai wilayah di indonesia.
Dari pengalamannya dalam dunia bisnis diataslah, akhirnya KH.Muhammad Luthfi memberanikan diri untuk mencoba merealisasikan rencana besarnya dalam memberi kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan. Dimana dunia pendidikan inilah yang berpeluang besar untuk membantu generasi muda dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dalam kesempatan dialog bersama Abah KH. Muhammad Luthfi beberapa waktu lalu, ada statement menarik terkait konsep pemikirannya yang mengatakan " hidup itu harus terus berkembang, dalam hal apapun. Dari perkembangan itu wajib kita garis bawahi bahwa yang dimaksud berkembang adalah selalu mengarah kepada hal-hal baik yang tidak akan pernah menjerumuskan kita kepada sebuah kehancuran. Inovasi sangatlah penting, maka dari itu saya sering sekali mengupdate pengetahuan-pengetahuan saya tidak hanya dengan belajar kepada guru-guru saya. Akan tetapi juga kepada siapapun baik itu orang-orang yang sudah sepuh, maupun mereka-mereka yang masih muda. Karena ilmu pengetahuan bisa didapat dimana saja dan dari siapa saja".
KH. Muhammad Luthfi juga sempat memberikan sebuah pandangannya terkait prinsip sukses dalam berwirausaha. " Dalam berbisnis, kita perlu membaca situasi yang berkembang dimasyarakat. Aspek lain seperti tren-tren yang berkembang dimasyarakat, melihat peluang-peluang yang bisa kita maksimalkan menjadi potensi besar disuatu daerah juga perlu diperhatikan. Itu semua sejalan dengan sebuah perjuangan dan sikap pantang menyerah yang juga harus dimiliki oleh setiap orang. Karena yang paling bertanggungjawab atas kehidupan manusia, adalah manusia itu sendiri. Dan yang paling utama adalah kewajiban kita untuk terus melibatkan Allah didalam setiap urusan kita, karena suka atau tidak, ridho Allah adalah segalanya"
Dari pernyataan diatas, yang dapat kita ambil sebagai poin pentingnya adalah tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupannya dimana harus ada keseimbangan antara usaha dan doa. KH. Muhammad Luthfi mengajarkan banyak hal kepada kita tentang cara menjalani kehidupan yang mana untuk menjadi manusia yang berguna, haruslah tetap berusaha dan selalu berjalan pada lintasan yang selalu mengarah pada pengharapan ridho Allah SWT.
Daya pemikirannya yang sangat visioner juga lekat dirasakan oleh semua santri-santrinya, dengan menghadirkan target acuan proses pendidikan berbasis pesantren yang mengarah pada penguatan karakter untuk menjadi generasi hubbul ilmi yang cerdas,moderat dan berakhlaqul karimah, tidak hanya direalisasikan secara formalitas saja. melainkan memang betul-betul menjadi prioritas utama didalam prinsip keberjalanan lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Abah Luthfi Center. Pembiasaan-pembiasaan nilai-nilai agama dan kultur pesantren yang mencakup banyak aspek kehidupan, sangat kental dibimbing oleh seluruh civitas akademika Al-Inaaroh dengan tujuan menciptakan generasi penerus yang mapan secara daya intelektual, dan matang secara spiritual serta memiliki daya saing yang tinggi untuk menyiapkan masa depan yang lebih cerah.