Ada hal spesial pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 RI pada tahun 2024 ini. Pada momentum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ini, pertama kalinya upacara peringatannya dilaksanakan tidak di Istana Merdeka Jakarta namun di Istana Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Tahun ini, HUT Ke-79 RI mengangkat tema “Nusantara Baru, Indonesia maju”. Hal ini merupakan tanda adanya babak baru dalam sejarah Indonesia, di mana pusat pemerintahan baru akan berlangsung di daerah baru pula, dengan harapan terciptanya pertumbuhan yang lebih merata dan berkelanjutan. Tema HUT RI ke-79 ini juga mengacu pada visi Indonesia Emas 2045 yang pastinya memerlukan kerja keras dari semua warga negara untuk menyukseskan visi tersebut.
Perpindahan ke Ibu Kota Nusantara yang ada di Kalimantan
Timur ini, adalah sebuah Ikhtiar seperti apa yang pernah dilakukan oleh Nabi
kita, Nabi agung Muhammad Saw, saat hijrah dari Kota Makkah menuju Kota
Madinah. Apabila kita melihat sejarah, hal ini menunjukkan bahwa kejayaan Islam
bermula dari Kota Madinah. Dari Kota Madinah pula, dakwah Nabi Muhammad terus
membahana sehingga jumlah umat Islam semakin banyak dan menyebar ke seluruh
antero dunia.
Hijrah Nabi ini harus kita jadikan inspirasi dan spirit
menuju Nusantara Baru, Indonesia maju. Kita semua tentu berharap, perpindahan
atau hijrah ibu kota ini menjadi ikhtiar positif untuk mewujudkan pemerataan
pembangunan sekaligus menjadi titik tolak berkembang dan majunya bangsa
Indonesia. Para pahlawan pasti akan tersenyum bahagia di alam sana karena para
generasi penerusnya mampu mengisi pembangunan dan kemerdekaan dengan baik.
Berbagai macam terobosan baru yang senafas dengan hijrah memang harus terus dilakukan oleh segenap elemen bangsa Indonesia. Tentunya dengan niat hijrah yang positif dan mengharap rahmat dari Allah swt. Terkait hijrah ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 218:
اِنَّ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ
اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Begitu halnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
kita jadikan wasilah terselenggaranya kebaikan dan kemashlahatan. Bukan
sebaliknya, kemajuan ilmu dan teknologi malah dijadikan sebagai ajang
kejahatan, perpecahan dan hal-hal negatif lainnya yang akan malah merugikan
bangsa kita sendiri. Saatnya dengan ibu kota baru dan peringatan HUT Ke-79
RI ini kita jadikan momentum benar-benar bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini.
Abul Qasim Al-Qusyairi dalam Kitab ar-Risalatul Qusyairiyyah menjelaskan
hakikat syukur:
حَقيقَةُ
الشُّكْرِ عِنْدَ أَهْلِ التَّحْقِيقِ اْلِاعْتِرَافُ بِنِعْمَةِ الْمُنْعِمِ
عَلَى وَجْهِ الْخُضُوعِ