Psikologi Humanistik dan Praktiknya dalam Lingkup Pendidikan
Apa yang di maksud dengan aliran psikologi humanistik ?
Psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis.
Aliran humanistik muncul pada tahun 1940-an sebagai respon ketidakpuasan terhadap pengembangan serta pendekatan psikoanalisa dan behavioristik. Sebagai sebuah aliran dalam psikologi, aliran ini boleh dikatakan relatif masih muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan secara bertahap, selalu menciptakan konsep yang relevan dalam kajian psikologi, yang mana sangat menekankan pada pentingnya kesadaran, aktualisasi diri dan hal-hal yang bersifat positif tentang manusia.
Dok. Pembelajaran di kelas |
Carl R.Rogers
Adalah seorang ahli psikologi humanistik yang gagasan-gagasanya berpengaruh terhadap pikiran dan praktik psikologi di semua bidang, psikologi klinis, pendidikan dan lain-lain. Pendapat Rogers mengenai prinsip-prinsip belajar humanistik, meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar atas inisiatif sendiri dan belajar untuk perubahan. Mengenai hasrat untuk belajar, secara alamiah, manusia memiliki hasrat untuk belajar. Hal ini di buktikan dengan rasa ingin tahu manusia, apabila di berikan kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan.
Belajar yang berarti, anak akan cepat memiliki motivasi belajar yang baik, apabila pelajaran tersebut relevan dengan kebutuhan dan maksud anak. Dalam hal ini, guru bisa menjelaskan secara detail, mengdialogkan dengan kehidupan dan memberikan makna, tentang apa yang sedang di pelajarinya. Selanjutnya adalah, belajar untuk perubahan, karena perubahan adalah fakta hidup yang sentral. Bagaimana guru bisa menyajikan suatu pelajaran yang cukup untuk memenuhi tuntutan zaman yang selalu berubah. Dengan demikian, yang di butuhkan adalah pembelajaran yang bervariatif, inovatif dan tidak statis.
Aldous Huxley
Menurut Huxley, manusia memiliki banyak potensi, dimana pendidikan di harapkan dapat membantu manusia dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut. Huxley menekankan adanya pendidikan non verbal yang juga harus di ajarkan kepada siswa, seperti menari, olahraga dan hal-hal di luar materi lainya. Huxley juga mengemukakan, agar manusia bisa mengetahui makna hidup dengan baik, mereka harus membekali dirinya dengan suatu kebijakan hidup, kreativitas dan mewujudkannya dengan langkah-langkah yang bijaksana.
Arthur Combs
Perasaan, persepsi dan maksud merupakan perilaku-perilaku bathiniah yang menyebabkan seseorang berbeda dengan yang lain. Agar dapat memahami dan mengubah perilaku orang lain, di butuhkan kemampuan mendasar, dalam hal mengubah cara pandang atau persepsi orang tersebut. Menurut Combs, adalah sesuatu yang keliru apabila guru memiliki anggapan bahwa, murid akan mudah belajar jika materi di sampaikan dengan baik, tanpa adanya makna yang melekat pada materi itu sendiri. Seharusnya, murid sendirilah yang secara mandiri menyerap makna materi tersebut, guru harus piawai memposisikan diri sebagai mentor dalam proses penyerapan makna tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mendialogkan, merelevankan materi yang di sampaikan dengan kebutuhan dan keterkaitanya dengan kehidupan murid.
Kegiatan belajar mengajar berfokus pada siswa |
Praktik Psikologi Humanistik dalam Lingkup Pendidikan
Pentingnya Kasih Sayang dan Penerimaan
Aliran psikologi humanistik menggarisbawahi pentingnya kasih sayang, penerimaan, dan dukungan dalam pembelajaran. Guru menciptakan lingkungan yang positif, yang mana siswa merasa didengar dan dihargai. Hal tersebut bermanfaat dalam membantu siswa merasa aman untuk mengungkapkan diri dan mengembangkan rasa percaya diri.
Fokus pada Pertumbuhan Pribadi
Pendidikan yang menerapkan aliran psikologi humanistik, guru lebih mementingkan pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri siswa. Guru lebih condong membantu siswa untuk mengenali potensi mereka dan menemani, dalam mencapai aktualisasi diri.
Pembelajaran yang Aktif
Pendekatan humanistik sangat mendorong pembelajaran yang aktif. Guru memberikan siswa kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengejar minat mereka sendiri dalam pembelajaran. Minat ini bisa bervariatif, sesuai dengan daya serap murid, yang memungkinkan erat dengan latar belakang kehidupanya. Semisal minat pertanyaan dalam sebuah pembahasan haji, ada yang lebih berminat mengeksplor dari segi nominal haji, cara daftar haji, ibadah pengganti haji, atau bahkan mengapa manusia harus haji ?. Kompleksitas inilah yang nantinya akan mendorong siswa untuk mendapatkan makna lebih, dalam proses belajarnya.
Pendekatan Guru sebagai Fasilitator
Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, bukan hanya sebagai sumber pengetahuan. Selain itu, guru membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan minatnya, memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan siswa sekaligus memberikan ruang untuk eksplorasi kreatif.
Pengembangan Keterampilan Sosial
Aliran psikologi humanistik juga menekankan pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Hal ini membantu siswa dalam melakukan interaksi secara baik dan berdampak pada kolaborasi dan kreatifitas siswa. Selain itu, siswa juga mendapatkan dinamika sudut pandang yang lebih kaya, yang dapat ia gunakan dalam melakukan pemecahan masalah-masalah dalam hidupnya nanti.
secara Secara keseluruhan, aliran psikologi humanistik dalam pendidikan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif siswa, pengembangan potensi mereka, dan pencapaian aktualisasi diri.
Artikel yang keren
ReplyDeleteGimana caranya ngelike ya...?
ReplyDelete